✨ Dibawah Ini Yang Bukan Merupakan Tujuan Distribusi Adalah

MenurutChandler menyebutkan bahwa "Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu Perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut". 21 Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor social, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. 22 Menurut Sofjan Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan distribusi adalah A. Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen B. Agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat C. Agar kebersinambungan produksi terjamin D. Agar konsumen merasa puas Iklan Jawaban 3.7 /5 8 CraftEXE Jawaban: B. agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat maaf itu salah kak Diantarajawaban berikut yang bukan tujuan distribusi, yaitu a. menyalurkan barang dari produsen ke konsumen b. membantu kegiatan produsen dengan meningkatkan hasil produksi melalui pemasaran c. membantu meningkatkan keuangan barang d.menjual barang dengan harga murah Iklan Jawaban 4.5 /5 1088 diahviolin Unsurintrinsik adalah unsur-unsur yang ada di dalam batang tubuh suatu karya sastra. 138 via Nurgiyantoro, 2009: 158). c) Kriteria Plot Berdasarkan Tingkat Kepadatan Plot ini merupakan plot yang menjelaskan sebuah karya fiksi tentang bagaimana tingkat kepadatan atau keterjalinan cerita dalam sebuah karya fiksi. Dibawah ini yang bukan TujuanDistribusi Secara Umum 1. Menjamin Kelangsungan Kegiatan Produksi 2. Menjamin Produk Sampai ke Konsumen Jenis-Jenis Distribusi 1. Distribusi Langsung 2. Distribusi Tidak Langsung 3. Distribusi Intensif 4. Distribusi Ekslusif 5. Distribusi Selektif Pelaku Distribusi Dalam Kegiatan Ekonomi 1. Pedagang 2. Agen 3. Makelar 4. Eksportir 5. Perhatikanpernyataan di abwah ini! 1) Pemenuhan kebutuhan hidup 2) Meningkatkan hasil produksi 3) Meningkatkan kesejahteraan material 4) Distribusi pendapatan yang merata 5) Kebutuhan hidup manusia selalu bertambah Berdasarkan uraian di atas, alasan ekonomi yang bisa meningkatkan kemakmuran ditunjukkan nomor. a. 3,4, dan 5 b. 1,2, dan 3 Dibawahini yang bukan manfaat kerja prestatif adalah? Kerja lebih kreaktif dan fleksibel Produksi, konsumsi dan distribusi menjadi lancar Kinerja kerja menjadi biasa Kerja lebih efisien dan efektif Sikap tanggap terhadap perubahan usahanya Jawaban: C. Kinerja kerja menjadi biasa Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan pengelolaan lingkungan adalah A. Terlindungnya negara dari kerusakan lingkungan B. Mengekploitasi sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup C. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana D. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan E. Terwujudnya manusia Dibawahini yang merupakan tujuan pengemasan keramik adalah. Kemasan adalah salah satu fitur yang mampu menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, tampilan, membuka dan menutup kembali, penjualan, serta penggunaan yang bisa dilakukan kembali. Source: daftartujuan.blogspot.com. Dibawah ini yang merupakan tujuan pengemasan keramik adalah J852Sfq. Kita mengenal tiga kegiatan ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai proses atau kegiatan distribusi. Secara sederhana, distribusi adalah proses yang bertujuan untuk menyalurkan dan mengantarkan barang hasil produksi kepada konsumen. Lantaran tujuan distribusi adalah untuk menyalurkan barang atau produk, secara umum kegiatan ini berkaitan erat dengan aktivitas perdagangan. Alasannya, distribusi berperan penting agar barang hasil proses produksi dapat sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik. Distribusi berasal dari istilah bahasa Inggris distribution, yang artinya adalah sebuah proses pengiriman barang dari satu pihak ke pihak lain. Jadi, pengertian kegiatan distribusi adalah suatu proses penyaluran yang mencakup penyampaian dan proses pengiriman pada beberapa orang atau tempat. Dalam dunia bisnis, tujuan distribusi adalah untuk mempermudah proses penyampaian dan juga penyaluran barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen. Pelaku kegiatan distribusi disebut dengan distributor. Pihak distributor inilah yang akan bertanggung jawab untuk menjadi fasilitator agar setiap konsumen bisa mendapatkan barang atau jasa dari produsen dalam kondisi baik. Distributor biasanya membeli barang terlebih dahulu dari pihak produsen agar selanjutnya bisa dijual kembali kepada para konsumen. Pada masa digitalisasi seperti sekarang, saluran distribusi menjadi makin pendek karena hadirnya teknologi digital. Dulu, untuk memasarkan produk yang berada di luar negeri atau luar pulau tidak mudah, namun setelah hadirnya teknologi digital semua prosesnya bisa menjadi lebih mudah. Salah satu contohnya adalah kamu bisa memesan berbagai macam barang kebutuhan melalui online marketplace, tidak perlu jauh-jauh datang ke toko. Baca Juga Kegiatan Distribusi Tujuan, dan Manfaatnya dalam Bisnis Tujuan Distribusi Dari pengertiannya, bisa kamu pahami bahwa tujuan distribusi adalah untuk menyalurkan dan mengantarkan barang hasil produksi dari produsen kepada konsumen. Selain itu, ternyata masih ada tujuan lainnya, bahkan dalam lingkup yang luas, antara lain Untuk Menjamin Keberlangsungan Produksi Kegiatan distribusi yang dilakukan dengan baik akan mampu menjaga keterkaitan antara suatu proses produksi, sehingga nantinya tidak ada produk yang menumpuk terlalu lama di gudang. Kondisi seperti juga berlaku untuk produsen besar dan menengah. Sedangkan bagi produsen kecil, mereka dapat melakukan penjualan secara langsung untuk mempersingkat saluran distribusi mereka. Baca Juga Benarkah Produksi adalah Faktor Utama dalam Bisnis? Untuk Menjaga Sistem Ekonomi dan Bisnis Sebenarnya, tidak semua produsen dapat menyediakan barang dan jasa mereka sendiri. Di sinilah, distributor berperan penting dalam menjaga suatu perekonomian bisnis untuk tetap berjalan. Produsen akan mengalami kerugian bila barang dan jasa yang sudah tersedia tidak segera didistribusikan dan hanya tersimpan di gudang. Sementara, konsumen juga akan mendapat kerugian apabila terjadi kekurangan barang dan jasa yang mereka butuhkan. 5 Jenis Distribusi Kegiatan distribusi dapat digolongkan menjadi lima jenis. Kelima jenis distribusi tersebut adalah 1. Distribusi Langsung Jenis distribusi langsung dapat diartikan sebagai kegiatan pendistribusian barang dagangan yang dilakukan secara langsung. Dengan kata lain, produsen juga bertindak sebagai distributor untuk memasarkan produknya dan mengantarkannya secara langsung kepada konsumen. Ciri utamanya adalah proses distribusi ini dilaksanakan tanpa adanya keterlibatan pihak ketiga. Biasanya, proses pendistribusian secara langsung mengharuskan perusahaan untuk mempertimbangkan kembali ukuran investasinya. Setiap perusahaan juga akan memiliki tingkat investasi yang berbeda untuk menerapkan sistem ini. 2. Distribusi Tidak Langsung Jenis distribusi tidak langsung tentu saja melibatkan pihak ketiga. Biasanya, produsen barang dan jasa akan menggunakan perantara untuk aktivitas penjualannya, baik oleh perorangan maupun dengan afiliasi. Umumnya, setiap bisnis atau perusahaan memiliki layanan pengiriman yang sudah mereka percayai, tergantung pada kebutuhan dan modal dari perusahaan itu sendiri. 3. Distribusi Intensif Distribusi intensif biasanya dilakukan oleh produsen kepada pihak retail. Pihak perusahaan atau produsen akan mengirimkan barang hasil produksinya pada retail di berbagai lokasi. Namun, pada praktiknya, tidak semua produk dapat menggunakan jenis distribusi intensif. Kenapa? Karena, ada beberapa perusahaan yang hanya akan menjual barang ataupun jasa yang mudah dijual dengan mendistribusikannya secara intensif. Contohnya, produk makanan atau minuman yang tidak butuh banyak cara untuk menjualnya. 4. Distribusi Eksklusif Jenis distribusi ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh produsen dengan cara membuat kesepakatan dengan pihak pengecer, sebagai penjual produk yang hanya melalui etalase khusus. Contohnya, kesepakatan antara perusahaan Apple dengan AT&T dalam proses pendistribusian produk mereka di Amerika. 5. Distribusi Selektif Jenis yang terakhir adalah distribusi selektif, yang merupakan jalan tengah antara distribusi eksklusif dan intensif. Jenis ini berjalan dengan mendistribusikan barang ke banyak lokasi. Contohnya, produk sepatu dan pakaian besar yang dipilih secara selektif seperti merek sepatu Nike. Selain menjual pada tokonya sendiri, produk dari merek Nike juga dapat ditemukan di beberapa toko olahraga. Dari lima jenis distribusi tadi, ada satu kesimpulan yang bisa ditarik, bahwa saluran distribusi pun bisa digolongkan menjadi lima macam, yakni Produsen > Konsumen Produsen > Pengecer > Konsumen Produsen > Pedagang Usaha Besar > Pengecer > Konsumen Produsen > Agen > Pengecer > Konsumen Produsen > Agen > Pedagang Usaha Besar > Pengecer > Konsumen Tahapan Saluran Distribusi Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam proses distribusi, yaitu Produsen Tahapan ini adalah saat pemilik produk menjual produk mereka pada distributor, sehingga pemilik juga memiliki tanggung jawab dalam hal ketersediaan produk. Pada tahap ini, biasanya produsen harus membuat kesepakatan dengan penyalur agar proses penyaluran produk dapat berjalan dengan baik dan lancar. Baca Juga Produsen adalah Definisi, Tujuan, Contoh, Hak dan Kewajiban Distributor Selanjutnya, pihak penyalur yang melakukan pembelian barang secara langsung dari pembuat/produsen, akan menjual barang kepada pihak retail atau grosir. Jadi, pihak penyalur tidak hanya memiliki satu produsen, untuk menjamin produk mereka dapat dijual kembali dengan harga yang lebih murah. Sub-Distributor Sub-distributor adalah pihak yang melakukan pembelian produk dari distributor utama. Umumnya, distributor utama yang akan menentukan titik penyaluran untuk produk sub-distributor. Grosir Grosir merupakan usaha yang dijalankan dengan melakukan perdagangan dengan cara membeli produk dari pihak penyalur, kemudian dijual kembali kepada pengecer dan pedagang besar. Pedagang Eceran Pedagang eceran atau yang biasa disebut pengecer umumnya melakukan kegiatan penjualan langsung kepada konsumen tingkat akhir. Konsumen tingkat akhir merupakan tujuan utama dari kegiatan distribusi karena mereka tidak akan menjual kembali produk tersebut alias digunakan untuk keperluan pribadi. Konsumen Konsumen disebut sebagai tahap terakhir dari saluran distribusi karena merupakan pembeli tingkat akhir yang akan menikmati barang ataupun layanan secara langsung untuk tujuan dan kebutuhan pribadinya masing-masing. Cara Melakukan Distribusi Proses distribusi adalah suatu hal yang memerlukan cara-cara atau perlakuan-perlakuan khusus agar barang atau jasa tersebut dapat sampai ke tangan konsumen. Berikut cara melakukan distribusi yang biasa dilakukan oleh para produsen dalam mendistribusikan barang atau jasanya kepada konsumen, yaitu Melalui Pedagang Pedagang besar menerima barang dari produsen. Kemudian diteruskan kepada pedagang pengecer atau pedagang kecil, yang akhirnya sampai ke konsumen. Melalui Koperasi Koperasi menyalurkan barang-barang yang diperlukan para anggota. Melalui Toko atau Agen Ada beberapa jenis hasil produksi yang secara khusus disalurkan melalui toko atau agen perusahaan, misalnya toko sepatu dan toko emas. Melalui Penjualan dari Rumah ke Rumah Penyalur barang-barang kadang-kadang menjajakan langsung dari rumah ke rumah door to door, misalnya gas untuk kompor, tukang kue, dan penjual buah-buahan. Cara Memilih Saluran Distribusi Jika kamu berpikir bahwa cara melakukan distribusi bisa dengan mudah dilakukan, anggapan itu salah. Perlu adanya tips khusus dalam cara melakukannya agar bisa tepat sasaran, agar proses pendistribusian bisa berjalan dengan baik. Mempertimbangkan Kompetitor Bisnis Sebelum kamu memilih distribution channel yang tepat, kamu sebaiknya harus mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai kompetitor. Ini merupakan hal yang sangat penting, karena bila kompetitor mengabaikan beberapa distribution channel , artinya poin tersebut bisa menjadi celah keuntungan untuk kamu sebagai pihak produsen.. Contohnya, bila kompetitor memilih untuk mendistribusikan produknya melalui pedagang besar, kamu bisa mengambil celah keuntungan melalui penjualan langsung dari internet, sehingga konsumen bisa lebih mudah dalam menjangkau produk yang kamu hasilkan. . Baca Juga Analisis Kompetitor Tujuan, Manfaat, dan Contoh Periksa Biaya dan Manfaatnya Pihak produsen sebaiknya mempertimbangkan untuk membuat suatu sistem pendukung, misalnya biaya dan manfaatnya. Saat kamu sudah memutuskan saluran distribusi tertentu, maka akan cukup sulit untuk mengembalikan keputusan tersebut. Tetapkan Urutan Prioritas Sebagai pihak konsumen, kamu bisa mencoba untuk membuat urutan prioritas berdasarkan perkiraan penghasilan paling tinggi yang bisa kamu dapatkan setiap tahun dengan setiap pilihan distribusi yang ada. Akan lebih baik pula kalau kamu memilih pilihan yang bisa menjangkau banyak pelanggan dan masih bisa terjangkau dalam anggaran biaya. . Ingat, sebaiknya kamu dan pihak produsen lainnya tidak memilih salah satu saluran distribusi hanya karena alasan standar industri atau memilih cara yang paling nyaman untuk kamu.. Contoh Distribusi Sekarang, kamu sudah mengetahui bahwa distribusi adalah proses penyaluran atau pengantaran barang dan jasa. Kamu juga sudah tahu tujuan distribusi dan jenis-jenisnya. Untuk lebih memperjelas pemahaman mengenai proses distribusi, berikut ada beberapa contoh distribusi yang bisa kamu pelajari. Contoh distribusi tidak langsung Konsumen membeli bawang merah dari pedagang bawang di pasar yang memperoleh bawangnya dari petani bawang. Contoh distribusi langsung Konsumen membeli telur ayam langsung dari peternak unggas. Pendistribusian ini dilakukan tanpa perantara, yaitu produksi telur ayam, didistribusikan langsung dari peternak ayam ke konsumen. Contoh distribusi langsung Konsumen yang membeli produk melalui e-commerce belanja online. Ini bisa disebut dengan penjualan langsung jika konsumen membeli dari pihak produsen. Namun, jika ternyata pihak penjual adalah orang yang bertindak sebagai reseller, kegiatan ini tergolong dalam jenis distribusi tidak langsung. Kesimpulan Pengertian distribusi adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bisa dibilang menggabungkan proses produksi dan proses konsumsi dengan cara menyalurkan barang-barang yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen. Pelaku distribusi biasa disebut distributor, sedangkan orang atau perusahaan yang melakukan kegiatan usaha biasa disebut mitra usaha. Kegiatan distribusi dilakukan untuk menjamin proses produksi dan memastikan barang sampai ke tangan konsumen dengan aman dan memudahkan dalam memperoleh produk tersebut. Kegiatan distribusi tentu erat kaitannya dengan tahapan pemasaran dan penjualan. Jika kamu adalah salah satu pihak produsen, kamu bisa memilih dengan cermat, saluran distribusi seperti apa yang kamu butuhkan. Bila kamu memilih untuk menggunakan sistem distribusi langsung, ada aplikasi seperti majoo yang bisa membantu kamu dalam memudahkan proses pemasaran. Aplikasi Majoo menyediakan banyak fitur seperti order online, self order, bahkan aplikasi dashboard untuk membantu kamu mengontrol bisnis lebih mudah dan praktis. So, tunggu apa lagi? Langganan sekarang, yuk! Fungsi Distribusi Mendengar istilah distribusi, masyarakat awam mungkin masih mengernyitkan dahi. Meski prakteknya distribusi sangat mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari, namun tidak semua orang memahami apa pengertian distribusi, tujuan, serta fungsinya. Jika perusahaan produsen ingin menyalurkan suatu produk hingga sampai ke tangan konsumen akhir, maka ada faktor penting yang tak boleh diabaikan, yaitu distribusi. Dengan adanya distribusi, produk lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu, kegiatan distribusi sangat penting untuk menjaga persediaan barang di suatu wilayah agar tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga barang tertentu. Baca juga Apa Itu Saluran Distribusi? Serta Bagaimana Tahapannya? Karena itu, perlu dilakukan tindakan distribusi yang tepat dalam sebuah perusahaan. Sebab, distribusi sangat penting dalam penjualan karena berkaitan langsung dengan pemasaran produk barang atau jasa dari produsen ke konsumennya. Tanpa distribusi yang lancar, persediaan akan terganggu dan menyebabkan gangguan dalam aktivitas penjualan dan pemasaran. Baca juga Peran Distributor Dalam Strategi Bisnis Distribusi Pengertian Distribusi Distribusi bisa didefinisikan secara sederhana sebagai kegiatan atau tindakan untuk memindahkan produk dari pihak supplier kepada konsumen dalam bentuk suatu rantai pasokan supply chain. Distribusi menjadi salah satu kunci keuntungan bagi perusahaan karena secara langsung akan mempengaruhi biaya produk dan kebutuhan konsumen. Adanya aktivitas distribusi yang tepat akan sangat berguna untuk mencapai profit perusahaan. Misalnya, perusahaan bisa lebih menekan biaya modal yang lebih rendah, serta menciptakan permintaan dari konsumen yang tinggi terhadap produk tersebut. Baca juga Distribusi Menjadi Masalah Besar Di Negara Kepulauan Dalam beberapa ruang lingkup yang lain, istilah distribusi sering disamakan dengan aktivitas penempatan barang produk dari produsen ke konsumen. Distribusi mencakup aspek penempatan yang sangat luas karena terjadi pada semua siklus produksi, baik sebelum maupun sesudah proses produksi. Di dalam placing terdapat dua kategori, yaitu pemindahan barang hasil produksi dengan menggunakan sarana distribusi dan mengangkut penumpang manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dari kedua kategori tersebut, kategori pertama lebih cocok dianggap sebagai tindakan distribusi, sedangkan kategori kedua lebih tepat dianggap sebagai aktivitas transportasi. Dengan demikian, bisa dimengerti bahwa distribusi lebih dikhususkan dalam proses pemindahan hasil produksi dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan alat distribusi. Selain itu, distribusi juga biasa digunakan dalam pemasaran untuk menjelaskan bagaimana suatu produk atau jasa dibuat secara fisik hingga bisa tersedia untuk konsumen. Namun, dengan batasan tersebut, aktivitas distribusi masih sangat luas karena meliputi kegiatan pergudangan, transportasi, persediaan, dan penanganan terhadap pesanan order. Distribusi merupakan elemen dari pemasaran yang mengacu pada cara merancang suatu produk atau jasa sehingga bisa didapatkan oleh pelanggan. Distribusi dalam pemasaran konvensional meliputi beberapa kegiatan seperti pengawasan, pencatatan, proses pemesanan, dan transportasi. Baca juga Membangun Jaringan Distribusi, Secara Cepat & Efisien Tujuan Distribusi Kegiatan distribusi memiliki tujuan yaitu memastikan produk dapat tersedia di lokasi yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam jumlah yang cukup. Jika Anda ingin meningkatkan efektivitas distribusi produk Anda, pertama-tama sebutkan tujuan distribusi yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan penjualan atau memperluas jangkauan pasar. Philip Kotler, selaku praktisi ekonomi mendefinisikan distribusi sebagai salah satu sistem dan manajemen yang bertujuan untuk mengambil alih hak atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa supaya bisa berpindah secara efisien dari produsen ke konsumen. Sistem dan manajemen tersebut bisa berbentuk badan perusahaan atau perorangan dan juga bisa berasal dari pihak perusahaan sendiri atau dari luar perusahaan. Dalam ekonomi konvensional, aktivitas distribusi biasa diartikan sebagai pergerakan barang dari perusahaan manufaktur hingga ke pasar dan akhirnya barang tersebut siap dan bisa dibeli oleh konsumen. Dalam perspektif ekonomi, distribusi memiliki keterkaitan yang sangat luas karena bisa mencakup pengaturan atas kepemilikan, unsur-unsur produksi, dan sumber-sumber kekayaan perusahaan. Maka itu, distribusi sering menjadi permasalahan utama dalam ekonomi karena memiliki hubungan erat dengan tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Baca juga Mengenal Sistem Distribusi Yang Cepat Dan Efisien Dari beberapa definisi distribusi yang melibatkan bidang-bidang tertentu, maka bisa diketahui beberapa tujuan distribusi adalah sebagai berikut Menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen pengguna akhir. Mempercepat sampainya hasil produksi ke tangan konsumen. Tercapainya pemerataan produksi. Menjaga kontinuitas produksi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa. Menciptakan nilai tambah dari produk melalui fungsi-fungsi pemasaran sehingga bisa merealisasikan kegunaan dengan adanya produk tersebut melalui manajemen tempat dan waktu. Memperlancar arus saluran pemasaran atau marketing channel flow secara fisik dan secara non fisik Memperlancar arus kepemilikan Memperlancar arus negosiasi, arus pembayaran, dan arus informasi Memperlancar arus promosi dan arus pemasaran. Memperlancar arus pendanaan dan arus penanggungan risiko. Menentukan tujuan penjualan dalam menerapkan strategi pemasaran perusahaan. Mengidentifikasi daya tarik penjualan untuk memaksimalkan pencapaian atas tujuan penjualan. Menentukan sumber daya manusia dan finansial yang paling tepat untuk program penjualan. Mengevaluasi kinerja program dan menyesuaikan program penjualan. Baca juga Strategi Bisnis Distribusi Di Tengah Pandemic Covid-19 Retail Direct Order Fungsi Distribusi Distribusi adalah bagian dari pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi yang masing-masing memegang peranan cukup penting. Aktivitas distribusi juga berperan dalam pengalokasian barang agar mudah dijangkau oleh konsumen. Untuk lebih menekankan fungsi distribusi itu sendiri, maka perusahaan perlu membentuk saluran distribusi, manajemen distribusi, dan distribusi fisik. Dalam pemasaran fungsi distribusi adalah memastikan produk tersedia di lokasi yang tepat, dalam jumlah yang cukup, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya yang efektif. Setiap perusahaan memerlukan aktivitas pemasaran sebagai strategi yang berkaitan dengan cara menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Lantas, apa itu strategi pemasaran? Strategi pemasaran merupakan serangkaian dalam memilih cara yang tepat, konsisten, dan layak digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasaran pasar yang dituju. Setiap produsen atau perusahaan harus bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk mengirimkan produk-produknya ke pasar. Perantara pemasaran merupakan suatu saluran pemasaran, saluran perdagangan, atau saluran distribusi yang membawa produk dari produsen kepada konsumen. Jika saluran distribusi tidak efektif dan efisien, maka setiap produk akan mengalami kendala ketika disalurkan ke tangan konsumen dan akan merugikan pihak produsen maupun konsumen. Baca juga 9 Teknik Promosi Penjualan Untuk Strategi Bisnis Distribusi B2B Menggunakan Instagram Dalam kegiatan distribusi, anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi berupa aktivitas-aktivitas dalam memindahkan barang dari produsen ke konsumen dan menciptakan kegunaan produk tersebut bagi konsumen. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa dinyatakan sebagai satu kesatuan sendiri dalam manajemen distribusi. Dari adanya saluran distribusi dan manajemen distribusi, bisa diketahui fungsi dari distribusi, yang setidaknya mencakup 9 fungsi seperti informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, fisik, pembayaran, dan kepemilikan. 1. Fungsi Distribusi sebagai Informasi source Salah satu fungsi utama dari 9 fungsi distribusi adalah sebagai media informasi. Berbagai macam informasi dari aktivitas distribusi sangat diperlukan oleh perusahaan karena informasi yang diberikan berasal langsung dari sumbernya, atau setidaknya sangat dekat dengan sumbernya. Dengan sejumlah informasi dari aktivitas distribusi, maka setiap perusahaan akan bisa mengukur seberapa jauh kepentingan pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Contoh fungsi distribusi sebagai informasi misalnya, supermarket bisa memberikan informasi mengenai jenis produk yang dibutuhkan oleh pengunjung dan informasi mengenai jumlah barang yang tersedia untuk dijual. Beberapa informasi penting yang dapat dikumpulkan oleh saluran distribusi misalnya, informasi mengenai pelanggan, pesaing, dan pemasok. Informasi mengenai pelanggan yang perlu dikumpulkan dalam saluran distribusi meliputi kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan. Informasi mengenai pesaing atau kompetitor bisa berupa informasi yang meliputi jumlah dari kompetitor, strategi pemasaran marketing yang diterapkan oleh kompetitor, dan reaksi konsumen terhadap produk milik kompetitor. Sedangkan, pemasok merupakan sebuah mata rantai produksi perusahaan karena kegiatan produksi dipengaruhi dengan ketersediaan bahan baku dari pemasok. Bagi sebuah perusahaan, pemasok sangat penting untuk menyediakan sumber daya dalam menciptakan sebuah produk. Ketersediaan pemasok dapat secara serius mempengaruhi pemasaran. Sehingga, saluran distribusi pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan, kekurangan, penundaan pengiriman pasokan, pemogokan tenaga kerja, dan sebagainya. Informasi mengenai pemasok juga bisa digunakan untuk menghindari agar kepuasan pelanggan tidak menurun dalam jangka panjang. Baca juga Strategi Mendistribusikan Produk Baru Dan Memilih Strategi Yang Tepat Pihak perusahaan yang bertanggung jawab sebagai manajemen saluran distribusi harus memantau kecenderungan harga dari sumber pasokan utamanya. Harga yang selalu naik bisa memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produk atau menurunkan volume penjualan. Perusahaan harus menyimpan segala bentuk informasi mengenai pelanggan, pesaing, dan pemasok untuk merancang suatu strategi pemasaran yang baru. Secara khusus, dalam hal distribusi barang perusahaan bisa memudahkan para konsumen untuk mengakses produk yang diinginkan. Distribusi sebagai Promosi Distribusi berguna sebagai media promosi karena aktivitas distribusi secara tidak langsung telah mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Dalam saluran distribusi bisa terjadi berapa bentuk promosi seperti pemberian sampel atau tawaran gratis atas sejumlah produk dan jasa. Promosi juga bisa dilakukan dengan adanya kupon sebagai sertifikat yang memberi hak kepada konsumen yang memilikinya untuk mendapat pengurangan harga diskon untuk pembelian produk tertentu. Seperti keterangan yang tercetak pada kupon tersebut. Promosi juga bisa berupa paket harga yang ditawarkan kepada konsumen dengan penghematan harga dari harga biasa yang tertera pada label atau kemasan. Baca juga Manfaat DMS Pada Manajemen Sistem Distribusi Di Era Teknologi Distribusi sebagai Negosiasi Distribusi juga memberikan fungsi negosiasi dalam usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain yang sehubungan dengan penawaran produk. Dengan adanya negosiasi, maka perpindahan hak kepemilikan dari suatu produk dapat terlaksana. Dalam negosiasi, harga dan syarat-syarat lainnya ditetapkan melalui tawar-menawar antara dua pihak atau lebih disertai dengan beberapa kesepakatan jangka panjang yang saling mengikat. Meskipun harga merupakan masalah yang paling sering dinegosiasikan, namun negosiasi bisa merujuk pada masalah yang lebih luas. Misalnya, negosiasi terhadap waktu penyelesaian kontrak, volume pembelian, dan tanggung jawab atas pembiayaan produk. Negosiasi juga bisa berkenaan dengan, pengambilan risiko, promosi, kepemilikan produk, mutu barang dan jasa yang ditawarkan, dan keamanan produk. Baca juga Mendistribusikan Produk Dengan Cara Konsinyasi, Begini Kiat Suksesnya Distribusi sebagai Pemesanan Pada fungsi pemesanan, manajemen distribusi perusahaan bisa memproses kebutuhan dari pelanggan dan mengirimkan informasi tersebut kepada rantai pasokan melalui sistem informasi logistik. Pesanan selanjutnya akan diteruskan ke gudang pabrik, yang kemudian diperiksa ketersediaannya. Jika produk tersebut masih ada dalam persediaan, maka pesanan akan dapat terpenuhi dan pengaturan untuk pengiriman akan segera dibuat. Dengan adanya distribusi, perusahaan bisa mengecek ketersediaan produk dipesan konsumen, termasuk penempatan produk itu sendiri. Distribusi sebagai Pembiayaan source Agar bisa menciptakan sebuah produk, maka perusahaan memerlukan sejumlah dana. Dalam hal ini, distribusi bisa melaksanakan fungsi pembelanjaan pembiayaan yang secara tidak langsung akan berhubungan dengan permintaan dan penyebaran yang ada. Misalnya, dana untuk menutup biaya dari saluran distribusi yang terikat dengan perusahaan. Untuk itu, pembiayaan merupakan salah satu faktor untuk ketersediaan produk bagi saluran distribusi. Perusahaan perlu memperhatikan dasar pembentuk biaya distribusi yang meliputi fasilitas, persediaan, transportasi, komunikasi, dll. Pembiayaan atas fasilitas berkaitan dengan persoalan seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan gudang dan pabrik serta tempat yang tepat untuk mendirikannya. Pembiayaan atas persediaan meliputi keputusan seperti seberapa banyak persediaan yang harus disimpan, tempat penyimpanannya, dan seberapa besar pesanan yang harus dilakukan. Pembiayaan atas transportasi berkaitan dengan hal-hal seperti model transportasi yang akan digunakan, baik dengan membeli atau menyewa leasing kendaraan, penyusunan jadwal pengiriman, dan seberapa sering melakukan pengiriman. Baca juga Sistem Digitalisasi Alur Distribusi Oleh SimpliDOTS Setiap perusahaan harus mempertimbangkan biaya distribusi agar bisa memperluas pangsa pasar. Saluran distribusi bahkan dapat menekan biaya investasi karena dengan saluran multi distribusi, perusahaan akan jauh lebih menghemat biaya dibandingkan harus membangun gudang, cabang, atau anak perusahaan. Distribusi sebagai Pengambilan Risiko Perusahaan bisa mengambil beberapa risiko yang berhubungan dengan pendistribusian produk supaya produk bisa sampai kepada konsumen akhir. Fungsi pengambilan risiko dari aktivitas distribusi berhubungan dengan perkiraan mengenai risiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pada saluran distribusi. Beberapa risiko tersebut biasanya dalam hal pemrosesan, pesanan, tempat penyimpanan persediaan, banyaknya persediaan yang disimpan, dan pengiriman barang pesanan kepada pelanggan. Baca juga SFA / Sales Force Automation Solusi Bisnis Distribusi Distribusi sebagai Fisik Aktivitas distribusi juga bisa memberikan fungsi fisik untuk mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik, mulai dari produk tersebut masih berupa bahan baku atau bahan jadi. Penjagaan fisik produk akan terus diutamakan sampai produk tersebut beralih ke tangan pelanggan akhir. Fungsi fisik dari pelaksanaan distribusi bisa berhubungan dengan penyimpanan barang dan transportasi. Misalnya dalam penyimpanan barang yang sifatnya mudah rusak. Barang seperti ini tentu saja memerlukan tempat penyimpanan khusus. Penyimpanan bisa dilakukan dengan memanfaatkan gudang sendiri atau menyewa gudang. Baca juga SimpliDOTS Bidik Peluang Bisnis Di Distribusi Online Distribusi sebagai Pembayaran Dalam fungsi pembayaran, distribusi sangat penting bagi perusahaan agar arus uang dapat mengalir secara lancar. Dalam saluran distribusi, ada dua cara pembayaran yang bisa dilakukan, yaitu secara cash tunai dan secara kredit. Pembayaran secara kredit, sangat membutuhkan pantauan dari aktivitas distribusi karena pembeli harus membayar dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian jual-beli barang. Distribusi sebagai Kepemilikan source Fungsi terakhir terakhir dari aktivitas distribusi adalah fungsi kepemilikan, yaitu arus berpindahnya hak suatu produk dari produsen ke konsumen. Kepemilikan juga bisa berarti perpindahan hak suatu produk dari penjual ke tangan pembeli. Fungsi ini sangat penting karena sebagai penentu sampainya barang ke tangan konsumen akhir. Jika barang sudah sampai ke tangan konsumen akhir, maka pelaksanaan kegiatan saluran distribusi dari perusahaan bisa dikatakan selesai. Beberapa perantara distributor mengambil alih hak langsung dan menjual kembali produk dari produsen. Misalnya pedagang besar dan pengecer, yang dalam hal ini, distribusi menerapkan kepemilikan langsung terhadap produk sebelum dijual kepada konsumen. Sedangkan, penyalur lain seperti pialang, perwakilan manufaktur, dan agen penjualan mencari pelanggan dan dapat bernegosiasi atas nama produsen/perusahaan tetapi tidak memiliki hak atas barang itu. Dalam hal ini, distribusi menerapkan kepemilikan tidak langsung, karena tidak mendapatkan hak atas produk tersebut, melainkan hak produk langsung dari produsen ke konsumen. Baca juga Platform SimpliDots Permudah Proses Distribusi *** SimpliDOTS hadir sebagai solusi teknologi berbasis Cloud untuk distributor. Aplikasi SimpliDOTS dapat diakses kapan saja dan di mana saja untuk menyederhanakan tugas penyaluran produk dari perusahaan atau produsen hingga ke tangan konsumen. Dilengkapi berbagai fitur menarik yang lengkap dan modern. Antara lain SimpliDOTS SFA Sales Force Automation, SimpliDOTS Monitoring, dan SimpliDOTS Retail. Dijamin praktis, lengkap, dan user-friendly untuk memudahkan sales person maupun divisi penjualan tetap terintegrasi dalam satu platform berbasis Cloud yang mudah dipahami. Yuk, coba SimpliDOTS Free Trial, caranya klik link berikut. Supply Chain Management – Para pelaku bisnis memiliki tujuan dalam perusahaannya tentu untuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai tersebut, maka harus cermat memanajemen produk barang atau jasa dengan cara melakukan supply chain management. Supply chain management atau kita biasa menyebutnya SCM atau bisa juga disebut manajemen rantai pasokan menjadi bidang yang sangat penting dalam dunia bisnis karena terhubung langsung dengan daya saing perusahan. Untuk para pengusaha yang baru memulai bisnisnya, tidak ada salahnya mempelajari serta memahami mengenai supply chain management, karena dengan mempelajari dan memahami hal tersebut pengusaha bisa mengambil Langkah yang tepat supaya usaha yang dijalankan semakin maju. Sobat Gramedia, yuk simak penjelasan lebih jauh mengenai supply chain management! 1. Pengertian Supply Chain Management2. Komponen Dasar Supply Chain Managementa. Planb. Sourcec. Maked. Delivere. Return3. Tujuan Supply Chain Management4. Manfaat Supply Chain Managementa. Kepuasan konsumenb. Meningkatkan pendapatanc. Menurunkan biayad. Pemanfaatan aset semakin tinggie. Peningkatan labaf. Perusahaan semakin besar5. Prinsip-prinsip Supply Chain Management6. Proses Bisnis Supply Chain Managementa. Customer Relationship Management CRMb. Customer Service Management CSMc. Demand Managementd. Customer Demand Fulfillmente. Manufacturing Flow Managementf. Procurementg. Pengembangan Produk dan Komersialisasih. ReturRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Jebarus 2001 mendefinisikan supply chain management adalah pengembangan lebih lanjut dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Supply Chain Managemen juga merupakan pendekatan terintegrasi antar fungsi maupun lintas organisasi dalam memproduksi dan menghantarkan produk ke pelanggan yang dibahas pada buku Supply Chain Management Edisi 3. Pengertian ini menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran barang atau jasa dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepada konsumen. Aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar sehingga mekanisme informasi antara berbagai elemen tersebut berlangsung secara transparan. Manajemen Rantai Pasokan MRP merupakan suatu konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara optimal. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadual produksi, dan logistik. Supply chain management is the coordination of production, inventory, location, and transportation among the participants in a supply chain to achieve the best mix of responsiveness and efficiency for the market being served Hugos, 2003. Menurut Levi, et al 2000, supply chain management adalah sebagai suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufaktur, distributor, retailer, dan customer. Sedangkan menurut J. A. O’Brien 2006 tidak jauh berbeda pandangan, supply chain management adalah sistem antar perusahaan lintas fungsi, yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung serta mengelola berbagai hubungan antar beberapa proses bisnis utama perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan mitra bisnis. Pengertian-pengertian tersebut menyatakan secara umum bahwa pemahaman supply chain management manajemen rantai pasokan akan mengandung makna terjadinya aliran material dari awal sampai ke konsumen dengan memperhatikan faktor ketepatan waktu, biaya, dan jumlah produknya. Terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam supply chain management, antara lain a. Supply chain management adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufaktur, distributor, retailer, dan customer. Artinya barang diproduksi dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan tempat yang tepat dengan tujuan mencapai biaya dari sistem secara keseluruhan yang minimum dan juga mencapai tingkat pelayanan yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya dengan mengatur secara baik aliran bahan baku dari pemasok, kemudian selama proses produksi, hingga pengiriman barang jadi sampai ke pengecer yang dibahas secara detail pada buku Supply Chain Management. b. Supply chain management mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya. c. Supply chain management mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan ke konsumen. Supply chain management melibatkan berbagai pihak di dalamnya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam usaha untuk memenuhi permintaan konsumen. Supply chain tidak hanya melibatkan manufaktur dan supplier, tetapi juga melibatkan banyak pihak yaitu konsumen, retailer, wholesaler, produsen hingga transporter produk. 2. Komponen Dasar Supply Chain Management Menurut Worthen dan Wailgum 2008, Supply Chain Management SCM memiliki beberapa komponen dasar di antaranya a. Plan Kesuksesan supply chain management terletak pada proses penentuan strategi Supply Chain Management SCM. Tujuan dari proses perumusan strategi ialah agar tercapai efisiensi dan efektivitas biaya serta terjaminnya kualitas produk yang dihasilkan hingga sampai ke konsumen. b. Source Perusahaan harus mampu memilih supplier bahan baku yang kredibel dan sanggup untuk mendukung proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab itu, manajer supply chain management harus dapat menetapkan harga, mengelola pengiriman, pembayaran bahan baku, dan menjaga serta meningkatkan hubungan bisnis terhadap supplier. c. Make Komponen ini adalah tahap manufacturing. Manajer Supply Chain Management SCM melakukan penyusunan jadwal aktivitas yang dibutuhkan dalam proses produksi, uji coba produk, pengemasan, dan persiapan pengiriman produk berupa barang atau jasa. Perusahaan juga harus mampu melakukan pengukuran kualitas, output produksi, serta produktivitas pekerja. d. Deliver Perusahaan memenuhi pesanan dari permintaan konsumen, mengelola jaringan gudang penyimpanan, memilih distributor untuk menyerahkan produk ke konsumen, serta mengatur sistem pembayaran. e. Return Perencana supply chain management harus mampu membuat jaringan yang fleksibel serta responsif untuk produk barang atau jasa cacat dari konsumen dan membentuk layanan aduan konsumen yang memiliki masalah dengan produk yang dikirimkan. Perusahaan perlu membuat laporan performansi bisnis secara rutin sehingga pimpinan perusahaan dapat mengetahui perubahan performa bisnis yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan awal dari Supply Chain Management SCM yang telah ditetapkan. 3. Tujuan Supply Chain Management Tujuan dari Supply Chain Management SCM di antaranya a. Mencapai biaya yang minimum dan tingkat pelayanan yang maksimum. Manajemen rantai pasokan supply chain management mempertimbangkan segala fasilitas yang berpengaruh terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. b. Memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan keuntungan. c. Bisa memenangkan persaingan pasar. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka rantai pasokan harus mampu menyediakan barang atau jasa yang murah, berkualitas, tepat waktu, dan variatif. d. Merencanakan dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang terdapat dalam supply chain sehingga akan tercapai pelayanan kepada customer yang maksimal dengan biaya yang relatif rendah. e. Memaksimalkan nilai keseluruhan yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan customer serta meminimumkan biaya secara keseluruhan seperti biaya pemesanan, penyimpanan, dan transportasi. 4. Manfaat Supply Chain Management Manfaat manajemen rantai pasokan dalam perusahaan secara umum dapat memberikan kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya, pemanfaatan aset yang semakin tinggi, peningkatan keuntungan dan perusahaan semakin besar. Temukan pula manfaat dan kinerja SCM pada buku Sukses Supply Chain Management Edisi Revisi yang juga membahas berbagai informasi penting terkait SCM yang dibagi menjadi 9 bab. a. Kepuasan konsumen Kepuasan konsumen adalah target dari kegiatan produksi setiap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Konsumen yang dimaksud dalam konteks ini adalah konsumen setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen agar tetap setia maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. b. Meningkatkan pendapatan Meningkatkan pendapatan itu artinya semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan maka akan meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan percuma karena diminati konsumen. c. Menurunkan biaya Menurunkan biaya berarti pengintegrasian barang atau jasa dari perusahaan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi. d. Pemanfaatan aset semakin tinggi Aset terutama faktor sumber daya manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan dan keterampilan. Tenaga manusia akan akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan supply chain management. e. Peningkatan laba Semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk barang atau jasa pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan perusahaan. f. Perusahaan semakin besar Perusahaan semakin maju dan berkembang dengan mendapatkan keuntungan dari proses distribusi produknya yang lambat laun akan menjadi besar. Perusahaan pun tumbuh lebih kuat. Sedangkan manfaat langsung Supply Chain Management bagi perusahaan adalah a. Supply chain management secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Ini menekankan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Fungsi ini dilakukan penggunaan dari seluruh sumber daya yang dimiliki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali, guna memberikan nilai pada barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik. b. Supply Chain Management SCM sebagai mediasi pasar. Artinya memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi konsumen. Melalui supply chain management, pemasaran dapat mengidentifikasi barang atau jasa dengan karakteristik yang diminati konsumen. Fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh atribut produk yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang produk barang atau jasa. Apabila seleksi desain produk sudah dilakukan serta dilakukan pengujian maka produk dapat diproduksi. 5. Prinsip-prinsip Supply Chain Management Prinsip-prinsip supply chain management adalah sinkronisasi dan koordinasi kegiatan-kegiatan dengan aliran barang atau jasa, baik dalam suatu organisasi, maupun antar organisasi. Aliran produk dalam satu organisasi misalnya, suatu industri manufaktur adalah suatu kompleksitas yang penanganannya membutuhkan campur tangan semua pihak, bukan hanya dilalui langsung oleh aliran produk secara fisik tetapi juga bagian-bagian lain seperti bagian desain produk, manufaktur, marketing, akuntansi, dan lain-lain. Prinsip-prinsip ini terbagi atas a. Menyesuaikan jaringan logistik untuk melayani konsumen yang berbeda. b. Mensegmentasi konsumen berdasar kebutuhannya. c. Mendengarkan dan mengamati sinyal pasar dan jadikan sinyal tersebut sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan sehingga hasil ramalan konsistensi dan alokasi sumber dana optimal. d. Mengelola sumber-sumber supply secara strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikan dari material maupun jasa. e. Mendiferensiasikan barang atau jasa pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan mempercepat konversi sepanjang rantai pasok. f. Mengembangkan sebuah strategi teknologi untuk keseluruhan supply chain yang mendukung pengambilan keputusan hirarki serta memberikan gambaran yang jelas dari aliran produk, jasa, maupun informasi. g. Mengadopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen akhir. 6. Proses Bisnis Supply Chain Management Supply chain management tentu akan melibatkan perusahaan-perusahaan lain baik pemasok bahan baku hingga distributor produk. Apabila dua perusahaan membina hubungan, aktivitas-aktivitas internal mereka akan terhubung dan tersusun bersama di antara keduanya. Contohnya, aktivitas internal perusahaan dihubungkan dan mempengaruhi aktivitas internal distributor, sebaliknya juga dapat berhubungan dengan aktivitas retail. Akhirnya, aktivitas internal retail berhubungan dan mempengaruhi konsumen akhir. Dengan demikian, keberhasilan supply chain management memerlukan fungsi individual untuk menyatukan kegiatan-kegiatan pada proses bisnis supply chain dan mengkoordinasikannya. Keberhasilan manajemen rantai pasokan juga memerlukan, dukungan sumber daya manusia, kepemimpinan, komitmen untuk berubah, memahami sejauh mana perubahan yang perlu dilakukan, menyetujui visi dan proses inti manajemen rantai pasokan, komitmen pada perlunya sumber daya dan kekuasaan atau wewenang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses praktis dari SCM juga dibahas pada buku Dinamika Penerapan Supply Chain Management yang dapat memperkaya khasanah pengetahuan bagi Grameds. Berikut proses bisnis supply chain management a. Customer Relationship Management CRM Langkah pertama Customer Relationship Management CRM adalah mengidentifikasi konsumen yang kritis dengan misi dagang perusahaan. Tim customer service membuat dan melaksanakan program bersama, persetujuan barang atau jasa ditetapkan pada tingkat kinerja tertentu untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kemudian tim customer service bekerja sama dengan konsumen mengidentifikasi dan menghilangkan sumber-sumber variabilitas demand. Dan terakhir, manajer mempelajari evaluasi-evaluasi tersebut untuk menganalisis pelayanan seperti apa yang akan diberikan pada konsumen tersebut juga keuntungan yang diperoleh. b. Customer Service Management CSM Sumber tunggal informasi konsumen yang mengurus persetujuan barang atau jasa. Customer service memberitahukan pelanggan informasi mengenai tanggal pengiriman dan ketersediaan barang atau jasa berdasarkan informasi dari bagian produksi dan distribusi. Pelayanan setelah penjualan juga perlu, intinya harus secara efisien membantu pelanggan mengenai aplikasi dan rekomendasi barang atau jasa. c. Demand Management Proses ini harus menyeimbangkan kebutuhan konsumen dengan kemampuan supply perusahaan, menentukan apa yang akan dibeli konsumen dan kapan. Sistem manajemen permintaan yang baik menggunakan data point of sale yang telah diuraikan di manajemen logistik dan data konsumen inti untuk mengurangi ketidakpastian dan aliran yang efisien melalui supply chain. d. Customer Demand Fulfillment Proses penyelesaian pesanan ini secara efektif memerlukan integrasi rencana kerja, antara produk, distribusi, dan transportasi. Hubungan dengan rekan kerja, yakni anggota primer supply chain dan anggota sekunder diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mengurangi total biaya kirim konsumen. e. Manufacturing Flow Management Perusahaan memproduksi barang lalu dibawa ke bagian distribusi berdasarkan ramalan historis. Produk dihasilkan untuk memenuhi jadwal produksi. Sering kali barang atau jasa yang salah mengakibatkan persediaan yang tidak perlu, meningkatkan biaya penyimpanan dan pengiriman produk terhambat. Dengan supply chain management produk barang atau jasa dihasilkan berdasarkan kebutuhan konsumen. Jadi, barang produksi harus fleksibel dengan perubahan pasar. Diperlukan kemampuan berubah secara cepat untuk menyesuaikan dengan variasi kebutuhan khalayak. Untuk mencapai proses produksi tepat waktu dengan ukuran lot minimum, manajer harus berfokus pada biaya-biaya perubahan yang rendah termasuk merekayasa ulang proses, perubahan dalam rancangan barang atau jasa dan perhatian pada rangkaian barang atau jasa. f. Procurement Berhubungan baik dalam jangka panjang dengan sekelompok pemasok dalam arti hubungan win-win relationship akan mengubah sistem beli tradisional. Hubungan ini adalah melibatkan pemasok sejak tahap rancangan barang atau jasa sehingga dapat mengurusi siklus pengembangan produk barang atau jasa serta meningkatkan koordinasi antara engineering, purchasing dan supplier pada tahap akhir rancangan. g. Pengembangan Produk dan Komersialisasi Untuk mengurangi waktu masuknya produk ke pangsa pasar, konsumen, dan supplier seharusnya dimasukkan ke dalam proses pengembangan produk. Bila siklus produk termasuk singkat maka produk yang tepat harus dikembangkan dan dilaunching pada waktu singkat dan tepat agar perusahaan kuat bersaing. Manajer pengembangan produk dan komersialisasi seharusnya mengkoordinasikan dengan Customer Relationship Management CRM untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang telah tertampung maupun yang belum ditampung, memilih material dan pemasok yang sesuai yang berhubungan dengan bagian procurement, mengembangkan teknologi produksi dan aliran produksi untuk mengakses kemampuan produksi dan integrasi ke dalam aliran supply chain yang terbaik untuk penggabungan produk. h. Retur Proses return management yang efektif memungkinkan kita mengidentifikasi produktivitas kesempatan memperbaiki dan menerobos proyek-proyek agar dapat bersaing. Ketersediaan retur return to available adalah pengukuran waktu siklus yang diperlukan untuk mencapai pengembalian aset return on asset pada status yang digunakan. Dengan adanya perembangan teknologi saat ini, di dalam ranah supplu chain juga memanfaatkan sistem blokcchain yang mendorong kolaborasi berbagai perusahaan pada jaringan supply chain yang dibahas pada buku Supply Chain Itulah penjelasan singkat mengenai supply chain manajemen yang sudah Gramedia rangkum, semoga bermanfaat. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sumber Chopra, S., and Meindl, P. 2001. Supply chain management Strategy, planning, and operations. New Jersey – Prentice-Hall. Pujawan, I N. 2005. Supply chain management. Guna Widya. Simchi-Levi, D., Kaminski, P., and Simchi-Levi, E. 2000. Designing and managing the supply chain Concept, strategies, and case studies. Irwin McGraw-Hill. Handfield, R., and Nichols, Jr., E. L. 2002. Supply chain redesign Transforming supply chains into integrated value systems. New Jersey Financial Times – Prentice Hall. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

dibawah ini yang bukan merupakan tujuan distribusi adalah